
Pasalnya, pria tersebut mengaku sebagai calon nabi dan diamini oleh
pengikutnya. Hal ini diungkapkan, Aan, 59, warga Jalan Cemara Medan,
mantan pengikut GTP. Aan mengatakan istri dan anak perempuannya sampai
saat ini masih menjadi pengikut GTP.
"Ajarannya menyimpang. Kenapa saya berani katakan itu? Karena saya
pernah menjadi korban. Untung saja saya sudah sadar," kata Aan, ditemui
di kawasan Jalan Putri Hijau Medan, Rabu (3/2/2016).
Aan mengaku baru tersadar setelah mengikuti kegiatan itu sekitar dua
tahun. Ia sadar karena aktivitas yang dilakukan GTP terhadap dirinya
adalah hal yang menyimpang. Karena selama mengikuti kegiatan yang
dilakukan GTP, ia menjadi tertutup dan selalu diajarkan paham-paham yang
sesat.
"Dia mengajari menyembah, berdoa, dan bersemedi untuk menyembah nabi.
Aktivitas itu pun dilakukan setiap hari sejak pukul 10.00 WIB sampai
pukul 23.00 WIB. Sampai sekarang saya enggak tahu alirannya apa," kata
Aan.
Selama mengikuti ajaran GTP, ia kerap kali melawan keluarganya. Namun,
beruntung ia berhasil lepas dari ajaran itu. Aan yang awalnya tinggal di
kisaran aliran itu pun memutuskan untuk pindah ke Medan. Namun,
sayangnya istri dan anaknya tidak bisa lepas dari ajaran sesat tersebut.
Kehidupannya yang awalnya adem menjadi memanas. Hal itu dikarenakan sang
istri memberontak kepada dirinya. Usahanya untuk menyelamatkan anak dan
istrinya selalu gagal. "Memang pengikutnya tidak banyak, ada sekitar 10
orang. Tapi setahu saya saat ini semua wanita. Jadi, saya was-was
dengan akitivitasnya," kata Aan.
Ia khawatir istri dan anaknya menjadi korban pelecehan seksual dari
pelaku. Karena, setiap hari istri dan anaknya pergi ke tempat GTP yang
saat ini berada di Jalan Kapten Jumhana Medan. Awalnya, GTP membuka
praktik pengobatan dan ajaran aliran sesatnya di Kisaran.
Ia pernah menghampiri tempat tersebut untuk mengajak anak dan istrinya
pulang. Namun, upaya itu dihalangi pria yang mengaku nabi dengan dalih
istri dan anaknya sedang beribadah. Kegiatan ini pun dilakukan setiap
hari, begitu pula saat hari Minggu. "Orang mau beribadah kenapa kamu
halangi," ujar Aan menirukan.
Rencananya, Aan akan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Ia tak
ingin semakin banyak korban atas ajaran sesat yang dilakukan GTP. ( Posmetro )
0 comments:
Post a Comment